Saturday 3 December 2011

Minggu ini, minggu yang membuat aku pusing tujuh keliling, kesal dan marah. Nggak tahu kenapa?

Aku kesal aja  sama kalian yang udah buat aku sakit hati, aku juga kesal ngeliat perubahan sifat kalian yang kayak bunglon nggak tentu gitu.

Kalian tahu nggak?
aku uda coba untuk sabar. Bahkan aku uda mencoba. Tapi kalian nggak berubah-ubah masih sama kayak yang dulu. setitik pun nggak berubah (ese :D)

Kalian suka kali ngacangi orang (kacang-kacang :P)

TAHU NGGAK?
aku nggak suka pas kalian melontarkan candaan yang menurut aku itu nggak lucu. Pas kamu bilang disconnect. Mungkin makna arti itu sepela buat yang ngebaca ini, tapi kejadian nya itu sulit dibayangkan. (sok dramatis kali).aku nggak suka mendengar kata itu.

Aku nggak suka ngebujuk-ngebujuk kamu baru kamu mau. Kita itu udah nggak anak-anak lagi loh.Sifat manja mu itu loh, nggak tahan aku? :D

Aku juga nggak suka kamu yang suka sepele sama orang.

Nggak semua candaan kamu itu asik untuk didengar. Sudah banyak candaan yang kamu lontarkan membuat orang lain marah. kamu ngomongnya ceplas-ceplos, nggak ngeliat-ngeliat orang nya. Kamu tahu nggak?
nggak semua orang itu bisa menerima candaan yang menurut mu itu kocak abis.

Aku bingun ngeliat sifat kalian itu. Ayo dong, kita rubah sifat kita sama-sama. Biar orang lain tidak tersakiti.

Saturday 26 November 2011

asal

this time it would post the english language to use it. Want to try-just try.  
please give opinion to share with others yes.
I want to post about a nice collection of stories. maybe!  
I understand why you care if it's not for me 
I also understand if you emang never care about me   
but you dont understand, if there is someone who loves you and it's really just me!

life is like a box of chocolates.
you do not know what will you get inside.


you can not cross the ocean just by standing and staring at the water.


####

Untuk kali ini pengen banget ngposting blog kayak begini. Buat cerita yang aku tulis, belum ada inspirasi buat ngelanjuti, jadi aku mau coba-coba memposting kayak begini.
semoga pembaca suka.

Selama seminggu ini, nggak ada yang istimewa atau apa lah itu namanya yang terjadi pada saya. Seminggu ini, buat saya pusing. Kenapa? Karena seminggu ini saya ujian trus. Apalagi di tambah tugas-tugas yang sudah menumpuk. 

Jadi, nii ada kejadian yang buat aku tuh lucu banget, rasanya ingin ketawa ngakak kalau ingat kejadian itu. emang selucu apa sih? mungkin buat kalian nggak lucu, tapi buat aku tuh lucu banget. apa sih?

pada penasaran kan. itu loh, pas kemaren kesekolah aku datang tuh orang yang suka foto-foto. Nggak tahu buat apa, mungkin dia mau buat kami satu sekolahan jadi artis kali ya. Jadi pas salah satu teman aku mau di foto, dia nolak gitu pura-pura jual mahal. Mungkin dia takut kale ya, kamera nya tuh, terpecah.iih kok ngomong gitu. becanda kok. eh, pas dia nya nolak, kan dia lari sambil pura-pura jual mahal gitu tuh eh dianya jatuh ke paret dekat kamar mandi sekolah. Gila! malu banget pasti kan. ih, buat gue tuh kejadian lucu banget. Kalau kalian pada liat ekspresi mukanya mungkin kalian akan tertawa kayak aku.

Ada juga kejadian yang aneh buat aku. Kejadian ini sih nggak buat lucu, tapi heran habis. Pas hari jumat kemarin itu kan hari guru. kita pasti pada tahu kan. Kita kan harus upacara kan, tapi lain halnya disekolah ku, hari gurunya di undur jadi tanggal 28-11-2011. emang bisa ya? aneh kan sekolah ku.





(ih, di postingan kali ini aku so asik, aku kan emang asik. pede amat!!!) Hahahah

Saturday 19 November 2011

Best Time

Tanggal nya nggak tahu pasti. Aku lupa. mungkin tanggal 28 Mei 2011.
Itu waktu di sekolah diadakan Perpisahan untuk anak kelas 3.

Jadi, bermula dari semalam berarti tanggal 27 Mei 2011, mereka sudah janji akan pergi dengan ku bersama ke perpisahan . Aku pun datang kerumah nya untuk memilihkan baju yang akan dikenakan nya untuk perpisahan itu.
Awalnya sih baik-baik aja. Sebelum penghasut itu datang.
Aku nggak tahu siapa tokoh utama nya disini.

Keesokan harinya....
Perpisahan akan dimulai pukul 09.00 tepat. Aku sudah bersiap-siap dan meminta abang ku buat ngantar ke sekolah. aku menunggu teman-teman ku itu disana. Aku menyuruh abang ku untuk pulang. Disekolah aku menunggu mereka. Tapi apa kenyataanya, aku udah nunggu lama-lama tapi mereka ninggalin aku sendirin disekolah.

Sejak Kejadian itu, perlahan-lahan aku menjauhi mereka. Diantara mereka tak seorang pun meminta maaf pada ku, Aku tidak tahu siapa yang salah. Tapi mereka teman-teman tega sekali dengan ku.
Berbulan-bulan kami tidak berbicara satu dengan yang lain.
dan pada akhirnya atas bujukkan  teman-teman yang lain. aku memutuskan untuk meminta maaf pada mereka. Mengalah bukan berarti kalah.

sebenarnya aku belum bisa melupakan kejadian di perpisahan itu.

My Best Friend My Life Giver Part 9

Kelanjutan cerita nya...

Malam itu hatiku bimbang.
Kuputuskan malam itu, aku akan membuka kotak pemberian Felix. Ku ambil kotak itu dari lemari buku ku. Perlahan aku membuka kotak itu.
Hati ku berdebar melihat semua itu. Aku terkejut sekali. Hingga aku menjatuhkan kotak itu. Membuat ibu berlari ke kamar ku.
"sayang,ada apa" tanya ibu dari balik pintu.
"nggak ada apa-apa kok. Cuma buku yang jatuh."
"ohhh" Aku mendengar langkah kaki ibu yang menjauh.

ihhh, aneh banget aku. Cuma-cuma gara-gara ngeliat foto aja sampai terkejut gini. Kotak itu berisi foto-foto ku saat bersama felix dulu. Dia benar-benar masih menyimpannya.
aku mengambil satu per satu foto dalam kotak itu, sambil memperhatikan dan mengingat nya kembali. Saat foto terakhir, aku melihat sepucuk surat dan tape recorder.

Aku membuka surat itu dan mulai membacanya. Suasana malam itu di kamar itu terasa hangat sangat hangat. Aku merasa Felix menemani ku malam itu.

"Hai sunny yang cantik. Apa kabar? :-)
Sunny, Maafin aku ya. Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah tidak ada disisi mu lagi. Tapi aku akan selalu ada di hatimu. Aku udah nggak  bisa menemani mu lagi seperti dulu.

oh iya sunny  saat kamu butuh aku, aku tidak ada. Maaf ya. Banyak hal yang sudah aku sembunyiin dari kamu, terutama penyakit yang aku derita. Aku belum bisa menjadi sahabat yang kamu inginkan. Sunny kamu tahu nggak selama ini aku selalu memikirkan mu loh. Apa kamu mau maafin aku?.aku nggak mau membuatmu sedih lagi. Aku nggak mau ngelukai hatimu untuk sekian kali. Tapi kamu akan tahu alasan aku ngelakuiin ini setelah aku pergi nanti. Aku memang bukan sahabat terbaik mu, tapi yang perlu kamu tahu aku sangat menyayangi mu. kamu jangan sedih ya, karena aku akan selalu menemani mu dan menghiburmu. hidup ku bagian dari hidup mu. 
SUNNY AND FELIX BEST FRIEND FOREVER.

ini ada lagu aku nyanyikan buat kamu,  di dengar ya. 
Aku ciptain khusus buat kamu, walau nggak bagus-bagus amat"

Perlahan-lahan aku meneteskan air mata ku untuk sekian kalinya. Aku melanjuti membaca surat itu.

"sunny, mungkin kita nggak bisa bersama lagi selamanya. tapi sunny, kamu tahu nggak apa perbedaan jembatan dengan hati aku. Pasti nggak tahu kan.
aku kasih tahu ya. Kalau jembatan menghubungkan sungai, kalau hati aku menghubungkan hatiku dengan hati mu. hahahhaa :D

jangan nangis lagi. Senyum dong :) "


Aku mengambil dan  menekan tombol merah di tape itu, dan mulai mendengar kan lagu yang di persembahkan Felix buat ku.
Diakhir lagu, Felix mengatakan sesuatu
Jangan nangis-nagis lagi ya karena aku. Kalau kamu sedih aku juga sedih. aku sayang kamu sunny. jalani lah hidup mu seperti biasa dengan canda dan tawa walupun tanpa ku.BEST FRIEND FOREVER. "

"Felix, lagu ini benar-benar bagus, Kamu nggak perlu minta maaf karena kamu nggak salah. Yang seharusnya minta maaf itu aku. Kamu tetap lucu kayak dulu. Aku janji nggak akan sedih lagi, dan bersemangat kayak dulu.  seperti sunny yang kamu minta"


"Felix kamu udah menjadi sahabat terbaikku."
Berkali-kali aku mendengar suara Felix menyayikan lagu ciptaan nya itu untuk ku. Hingga membuat ku terlelap dalam tidur ku. Kini Hati ku terasa bebas tidak terbeban apapun.

***********


Setahun setelah kepergian Felix....


Terik matahari yang menyengat menembus gorden kamar ku membuat ku harus membuka kedua mata ku. Terbangun dari tidur ku yang lelap itu. hingga membuat ku bersemangat untuk melakukan aktivitas kembali. Tidak ada kesedihan yang meliputi ku lagi. Kini aku bersemangat menjalani hidup ku.
Karena aku sudah berjanji pada seseorang. Janji harus di tepati.
berangkat ke sekolah seperti biasanya dan bertemu dengan teman-teman yang sama setiap hari.
"pokoknya aku harus semangat, hidupku bagian dari hidup felix" aku berdiri di depan kaca.
"aku harus menjaga tubuh ini"
"sunny, semangat"

Di sekolah.....

"hari ini cerah ya." kata ku pada riska.
"apanya yang cerah, ini kan mendung. kayaknya juga ntar hujan. Saraf yah sun" riska memegang dahi  ku.
aku hanya tertawa melihat tingkahnya itu.
"maksud ku hari ini hatiku cerah." aku tertawa.
"tadikan nggak ada hatinya. Gimana sih kamu."

kami berdua tertawa bersama.






Saturday 12 November 2011

My Best Friend My Life Giver Part 8

Sesampainya di rumah..
"sunny, tadi kakak Felix datang mencari mu?" kata ibu pada ku.
"ngapain mencari aku,bu" Tanya ku.
"ibu nggak tahu. Dia nggak ngasih tahu." Jawab ibu
"aku kekamar ya bu." aku meninggalkan ibu.
Aku melihat kotak pemberian Felix diatas meja. Untuk saat ini aku enggan membukannya. Aku belum sanggup membukanya, belum sanggup mengingat kembali kenangan-kenangnan indah itu.

Aku takut memejam kan kedua mataku. Aku takut sekali memimpikannya lagi. Perlahan-lahan ku pejam kan kedua mata ku.
Tetapi suara ketukan pintu itu membangun kan ku.
"siapa" Tanya ku.
"ibu, sayang. Ada sesorang mencari mu. kakak Felix." Kata ibu.
"tunggu sebentar bu," ku tatap jam dinding yang ada di kamar ku. masih menunjukkan pukul tujuh malam.

Aku melihat seseorang wanita cantik duduk di salah satu kursi di ruang tamu kami.
"maaf lama menunggu." Kata ku pelan.
"sunny" Kata wanita yang mengaku kakak felix. "kamu memang cantik. benar kata felix"
dia mengenal ku.
"iya benar, kakak felix ya?" tanya ku. Felix tidak pernah cerita bahwa dia memiliki seseorang kakak yang begitu cantik. Dia memang jahat. Banyak sekali yang disembunyikannya dari ku.

"maaf, mengganggu kamu. Kakak hanya ingin berbincang-bincang singkat dengan mu." Kata kakak itu. "oh iya nama kakak, tika"
"sunny." kata ku.
"kakak sudah tahu dari Felix. Felix cerita semua tentang kamu." Kata kakak itu. "apa kamu sibuk, kakak ingin mengajak kamu jalan-jalan sebentar,"
"tidak, aku permisi sama ibu dulu ya."

***********
kakak itu melajukkan mobilnya dan berhenti di cafe tidak jauh dari rumah ku.
"mau makan apa?" Tanya nya.
"nggak usah minum aja." aku menolak tawarannya.
"kakak mau cerita apa?" Tanya ku langsung to the point.
"sebelumnya terima kasih sudah mau berteman dengan nya. Ada disaat dia duka maupun senang. Terima kasih telah membuat nya menjadi orang yang begitu berarti." kata kakak itu pada ku.
"kakak salah, aku lah yang harus berterimah kasih padanya. tanpa dia aku nggak akan bisa hidup dengan bahagia sekarang ini, dia lah pemberi hidup ku. Hidup ku adalah bagian hidup nya." Kata ku perlahan meneteskan air mata.
"kalau bukan karena kamu sunny. dia nggak akan sekuat ini menahan sakitnya itu." Kata kakak itu lagi juga mulai meneteskan air mata."tanpa mu mungkin dia tidak akan sesemangat ini menjalani hidupnya."
"kakak, benar-benar salah. Saat dia membutuhkan ku. aku nggak ada, aku memang jahat." Jawabku.
"nggak dia tidak pernah menyalahkan mu. Kakak sudah tahu semua dari bibi itu. buka lah kotak itu sunny.
sunny, felix juga menitipkan ini pada kakak. Iya ingin memberikan ini pada mu. Terimalah. Dia sangat menyayangi mu."
Aku menerimanya.
"kakak, semakin banyak barang-barang Felix yang kusimpan. Akan membuat ku sulit melepaskannya. Aku nggak akan melupaknnya." Kata ku.
"kakak, terima kasih." kata ku.
"sunny, kamu tahu dia mencari mu setelah kejadin itu, sebenarnya dia igin menghampiri mu.  Tapai saat kamu mengatakan kata-kata itu dia merasa belum pantas untuk menjumpai mu." jelas kakak itu.
"kata-kata apa kak." tanya ku mencoba mengingat-ingat kembali.
"kata-kata yang kamu ucapkan pada guru privat mu itu." Jawab kakak itu.
aku mencoba mengingat nya kembali. "bagaimana kakak mengetahuinya?"
"Felix lah yang menyuruh ibu itu mengajarkan mu. Maafkan dia sunny." Kata kakak itu.
"maaf kan aku." "tapi sesungguhnya dalam hati ku terdalam aku sangat merindukannya. Aku juga mencari nya kemana-mana. dia menghilang begitu saja." Kata ku.
"maafkan dia sunny. Dia mencari keluarganya. Keluarga yang telah mentelantarkannya. termasuk kakak."
"apa maksudnya kak?" tanya ku.
"Felix selalu kabur dari rumah. Dia merasa dia di kekang melakukan apa pun." Jawab kakak itu.
"iya, dia tidak pernah bercerita tentang kakak maupun keluarganya. Aku saja sangat terkejut saat ku tahu dia memiliki rumah yang begitu besar." Jawab ku.
"iya itu lah semua sebabnya. Sekali lagi kakak mengucapkan terimah kasih atas semuanya."
"baiklah kakak. terimah kasih juga sudah memberitahu ku kebenaran"
kami berbincang-bincang malam itu. kakak itu mengantar ku pulang..
Bersambung.......

Last Gift Part 10

Ini kelanjutan cerita nya...

Riski melajukan sepeda motornya dengan kencang.
Akhirnya dengan  sedikit tidak sadar. kami tiba didepan pagar rumah tristan.
"lis, ngapain sih kamu minta temani aku ke rumah tristan. Padahal dari rumah kamu ke rumah tristan kan hanya beberapa langkah. ihh, bilangan aja kalau kamu mau terus bareng aku." Riski tertawa terbahak-bahak.
"males aja kalau pergi sendiri." ketus ku.
sebenarnya sih aku emang mau berlamaan sama riski. Aku tertawa dalam hati ku.


"tumben banget nii anak ngunci pagar nya segala." kata ku.
"tristan...tristan...tristan,....." berkali-kali ku memanggil tristan, tak seorang pun menyahut.
"seperti rumah tidak berpenghuni." kata riski. "pergi kali mereka sekeluarga."
"kok nggak kasih tahu aku, kalau mereka mau  pergi." jawab ku kesal. aku berjalan kesal menuju rumah ku yang tidak begitu jauh dari rumah tristan.
"woiii, tunggu." Teriak riski. Dia melajukan sepeda motornya tepat di pagar rumah ku.
Tiba-tiba saja dia muncul di hadapan ku sambil berteriak.
"emangnya, setiap keluarga tristan mau pergi minta ijin ke kamu ya?" Teriak nya.
belum sempat ku buka pintu pagar ku.Aku melihat paket di depan pintu rumahku.

"riski, lihat itu. Paket itu." kata ku sembari menunjuk paket itu.
riski membuka pagar ku dan berlari mendekat ke paket itu.
aku teringat pada paket yang terakhir kali ku terima waktu aku bersama riski, aku belum mengatakan pada riski bahwa paket itu berisi buku harian nina.
Riski langsung membuka paket itu dan dengan cepat aku mencegahnya "tunggu riski"aku menahan tangannya.
"ada apa" menatap aku penuh rasa penasaran.
"buka nya di dalam aja." Kata ku pada riski.
aku mengetuk pintu ruumah ku dan ibu segera membukakan pintu untuk kami.

"duduk, sini riski. aku mau ke kamar dulu."
aku meninggalkan riski di ruang tamu dengan rasa bingung untuk beberapa menit.

DIKAMAR.
aku membuka paket itu tanpa sepengetahuan riski. Betapa terkejutnya aku melihat paket itu. Paket itu berisi foto nina. Tempat dalam foto itu sepertinya aku mengenalnya. Itu tempat yang ada di simpang gang rumah ku. tiba-tiba saja aku mengingat sesuatu. Aku teringat kata-kata tristan. Ini foto nina sebelum kecelakaan itu terjadi.

dengan cepat aku mengembalikan foto itu kedalam kotaknya. Dan segera menuju ruang tamu.
"maaf, lama." kata ku.
"iya nii. udah mau keriput nungguin kamu keluar dari kamar." Jawab riski bercanda.
"nggak ada waktu untuk bercanda" Kata ku.
"kok gitu." katanya.
"cepat lihat paket ini." aku memberikan paket itu pada riski.
"foto ini, ini kan nina." riski terkejut melihat foto itu.
"itu foto nina saat ia ingin mengahampiri ku malam sebelum kecelakaan itu terjadi." Jelas ku.
"telpon tristan sekarang" kata riski memaksa.
aku mengambil telpon genggam ku dan segera menelpon tristan. lagi-lagi tristan tidak bisa dihubungi,
"nggak aktif" kata ku. "dia nggak pernah kayak gini. biasanya dia selalu memberitahu ku kalau dia mau pergi. Tapi ini kok nggak ya.  Ada apa sih sebenarnya sama dia."
"aku curiga sama dia. tiba-tiba menghilang." kata riski.
 "ya sudah ya aku pulang, bye!!" riski pamit pada ku.
Belum sempat riski keluar dari rumah…

tiba-tiba sesorang memanggil ku.
"lisa....lisa" teriak seseorang dari luar.
"kayak suara tristan. jangan-jangan" kata ku pada riski.
kami berdua terperanjak dari tempat duduk dan melihat keluar.
"kan benar tristan." kata ku pada riski.
"dari mana  aja" tanya riski.
"ihh, kok gitu sih riski. Tristan kan baru datang." kata ku pada riski memarahinya.
"ohhh, maaf ya lisa. aku nggak ngasih tahu kamu." katanya lagi.
"nggak apa-apa." kata ku. "kamu dari mana. kok dihubungi nggak aktif."
"hp aku hilang." kata tristan. Riski hanya duduk dan membaca majalah yang ada di ruang tamu ku.


"kamu dari mana?" tanya ku.
"nenek ku di kampung sakit, jadi kami sekeluarga kemarin buru-buru kesana" Mencoba menjelas kan pada aku dan riski.
"ohhhh, jadi nenek kamu udah baikan." tanya ku lagi.
"lumayan. Baru sampe kok langsung ditanyai, kayak reporter aja kamu." tristan membuat sedikit suasana lucu.
"tristan aku mau cerita sama kamu, tadi aku dapat paket yang berisi...."tiba-tiba saja perkataan ku di potong oleh riski.
"bawa oleh-oleh apa tan?" Tanya riski.
"berubah baik nii kalau ada mau nya." Kata ku
ayo kerumah ku." kata tristan.



Bersambung......


Review ala-ala Kim Ji Young Born 1982

Apa kabar kalian semua? Ku harap kalian baik-baik saja. Selamat menjalani hari ini dan hari-hari selanjutnya dengan kegembiraan :'...