Saturday 24 September 2011

SHADOWS OF HEART


I wake up and find
in lonely times made me killing,
love without hope,
sky in dark heart,
your smile to tear my soul,
I fall in yours,
to chide everyone
where is a reply for me,
while I am laying and fall...
back my heart,
I still could remember how am I without you,
made me in the march of cloud
then I crashes,sink, and drunk cause your touched...
I wish stop my heart, but I hurt, killed, and I am like
my lived is like a dead shadows full nervous and recorded fantasy
why should I love you,
O world of dreams?






The Reason We Cried

Someday, We’ll Forget
The Hurt ,
The Reason We Cried

And
Who Caused Us Pain
We’ll Finally Realize That
The Secret Of Being Free
Is Not Revenge

But
Letting Things Unfold In
Their Own Way n Own Time
After All What Matters Is Not
The First

But
The Last Chapter Of Our Life
Which Shows How Well We
Ran The Race

So
SMILE, LAUGH, FORGIVE
BELIEVE DAN LOVE All Over
Again . .

TO LOVE



I was in the endless my solitude space,
Miserable and moaning at every track of time,
Where I found longing?
Or a heart left to freeze,
Icebergs into the stone,
Is there a dark soul will be shut,
Imprisoned in the heart of bitterness,
Why are you scatter plot romance until I stumbled and fell in love with folded arms?
The love that makes me hurt and cried for days without stopping,
Love that imprison me in a full range of punishment of time,
I love the peel with a sharp razor nicks,
The love that makes me drunk and destroyed, then pain, and torture in the cramped space and quiet.
Love that never ends. end and I started to hurt and after injury,
It is love that makes me drowning in a toxic storm,
Love the moaning in the sinking sun and the dark torment,
Auhhhh ... ...! I slumped, staring at empty space always
Looked at me full of humble, full of weeping and crying,
Is sick of me love stoned to death in a cruel punishment!

LOVE IS DREAM



Love is a dream
Its gone as we wake up
Leaving some moments
To be cherished
Love is like a wind
It embraces us with passion
leaving the scent of fresh flowers
tingling our mind
Love is like a water bubble
Beautiful to see from far
Even rainbows are visible
But a tender touch will break it
Leaving a refreshing sprinkle
Love resembles a shadow
We try to escape but it follow
At times it makes us hollow
It disappears with the sun
And leave us in the Nights
To Haunt all over again




 



Saturday 10 September 2011

My Best Friend My Life Giver Part 5

ini kelanjutan ceritanya..

Saat aku berlari, terdengar seseorang memanggilku."sunny.....sunny tunggu aku" Kudengar langkah kaki mendekat ke arah ku. Riska meninggalkan sepeda motornya dirumah felix, dia menyuruh kakak nya untuk mengambil itu nanti sore.
 "maafkan aku sunny." kata riska."aku,ga berniat menyembunyikan apapun dari mu."
"aku tahu, kamu ga salah riska, yang salah itu felix. Jadi biarkan aku sendiri dulu." aku meninggalkan riska dan terus berlari entah kemana.

Sesampainya di rumah.
"ibu, aku pulang." sapa ku pada ibu yang sedang duduk di ruang tengah."ada yang ingin aku tanyakan sama ibu."
"mau nanya apa sayang. Kenapa kamu, baru menangis" ibu heran,. "kenapa ibu, ga pernah cerita kalau ginjal yang ku miliki sekarang ini, itu ginjal nya felix, bahkan waktu aku tanya ibu soal felix ibu pura-pura ga tahu. Kenapa bu?" tanpaku sadari aku meneteskan air mata di depan ibu. Aku meninggalkan nya disana. kulihat wajah ibu tampak terkejut dengan apa yang ku katakan tadi. Ku tutup pintu kamar ku dan berbaring di tempat tidur empuk ku itu.

Semua orang jahat menyembunyikan itu dari aku. Tiba-tiba handphone ku berdering. dilayar terlihat nomor baru memanggil, mungkin itu felix. Aku biarkan terus berdering. tak lama kemudian sms masuk. kulihat itu sms dari felix. Aku juga mengabaikan nya dan segera menghapus pesan itu tanpa sempat membacanya.


*********

Matahari pagi merasuk melalui cela gorden kamar.
Sesorang terdengar memangil dari balik pintu "sunny, sarapan." suara ibu .
"iya, bu." sahut ku dari dalam.
rasanya Aku tidak sanggup berjalan. kakiku tiba-tiba terasa berat melangkahkan kaki. Dengan sekuat tenaga  aku membuka pintu kamar. kepalaku sedikit pusing. Mungkin akibat efek menangis semalam. Tak terasa tiba-tiba tubuh ku terjatuh ke lantai, dan penglihatan ku mulai sedikit kabur. Dan akhirnya aku pingsan.

"sayang..." Samar-samar kudengar suara ibu.
"ibu,,,,aku kenapa." Tanya ku pada ibu. Aku berada di tempat tidur empuk ku. ku lihat jam di kamar ku sudah pukul 9 pagi. Aku sudah terlambat ke sekolah. aku segera beranjak tapi kepala ku ini teras berat. "pusing" kata ku pada ibu. "sayang, tadi kamu pingsan. Ibu juga uda memberitahu ke sekolah kalau kamu sakit. Maafkan ibu soal semalam." ibu membelai halus rambut ku. "bukan salah ibu." Kata ku lagi. Aku lupa dari rumah Felix semalam sampai pagi ini aku belum memakan apa pun. "kalau kamu uda sehatan ibu bakalan cerita kan semuanya." ibu pergi meninggalkan ku di kamar. "ibu, ambilkan sarapan mu dulu".
"makasih bu." sahut ku.

Sepanjang hari aku hanya berada di tempat tidur, seperti saat aku sakit dulu. saat aku merasa sedikit sehat aku menuju ruang tengah. "ibu, bisa jelaskan sekarang" tanya ku pada ibu yang sedang menonton tv. "ibu tahu, kamu sunny pasti sedih, tapi itu benar ginjal di tubuh mu itu adalah ginjal felix. Saat kamu kritis saat itu dokter bilang kamu kehilangan kedua ginjal mu, jadi dibutuhkan satu ginjal dari pendonor. Ternyata ginjal felix cocok dengan ginjal mu, Jadi dia mendonorkan satu ginjal  nya untuk mu." Kata ibu menjelaskan.
"setelah itu, kemana dia pergi" Tanya ku pada ibu.
"katanya, dia ada keperluan untuk 6 bulan ini dan tidak bisa menemui mu, lisa?"
"ibu,aku udah salah sangka sama dia."
"lisa, kamu kan uda dewasa ayo minta maaf padanya. Ibu sangat bahagia masih bisa melihat mu dan berada di sisi ibu. Itu semua berkat Felix" Ibu memeluk ku dengan erat.
Felix benar-benar sahabat ku yang paling aku sayangi. aku berniat meminta maaf padanya besok.
***********
Keesokan harinya,,
"sunny...riska ada di depan tuh." kata ibu dari balik pintu kamar.
"tunggu sebentar bu." sahut ku.

aku menghampiri riska yang sedang menunggu ku di ruang tamu "riska, maaf ya soal kemarin, aku uda tahu semua nya."
"minta maaf bukan sama ku sunny, tapi sama Felix." katanya lagi pada ku.
"riska mau kah kamu menemani ku ke rumahnya." Tanya ku padnya.
"baiklah."
"tunggu sebentar ya.". "ibu, aku pergi sebentar ya."
"memang sunny uda sehatan." Tanya ibu.
"sudah kok. "
"pamit ya tante." Kata riska pada ibu.

Riska langsung melajukan sepeda motornya itu dengan cepat. Sesampainya di rumah Felix aku heran kenapa rumah itu begitu ramai. Aku kira ada pesta di rumah Felix. Kami coba memberanikan diri bertanya pada seseorang wanita di situ. Betapa Terkejutnya aku dan riska mendengar kabar itu. Aku mulai meneteskan air mata ku, Aku menyesali ini semua.

"riska, sudah terlambat," Ku teteskan air mata ku lagi.
"sunny,....tenanglah," kata riska sambil memeluk ku erat.

Bersambung....

last gift part 7



 nii kelanjutan ceritanya...
"tristan tahu ya lisa"..
"mungkin aja, ke rumah nya yuk."
"ya sudah tunggu disini aku mau ambil kunci mobil dulu." Pergi meninggalkan aku di situ sendiri.


"maaf lama nunggu." riski datang dengan kunci di tangan kanannya.
"sebelumnya aku minta maaf ya uda nudu kamu."
"tidak apa-apa, lisa. Aku paham. Aku tahu perasaan mu yang kacau itu. Sebelum kita tahu siapa yang ngirim itu, aku ga akan biarin kamu takut, aku akan selalu ada buat kamu."
Mendengar kata-kata riski itu membuat hati ku terasa sedikit tenang. Saat bersama riski aku serasa berada di dekat nina.
"kenapa mau ngejagain aku"
"aku udah janji sama nina, lisa."
Aku kirain dia mau ngebantuin emang ada rasa sama ku, eh GR aku. Cuma buat nepati janji sama nina aja. Kecewa Berat!!

"oh, begitu ya."
"biar ga bosan, kita dengar lagu ya,"
"terserah kamu aja, ris"
"uda lama kenal sama tristan,?" Tanya riski seperti penasaran.
"uda dari sd. Memang kenapa?"
ngapain sih dia nanya-nanya, orang ga penting kayak tristan. Males bahas!!
"akrab ya sama dia" tanya nya lagi.
"ga tahu lah, malas bahas dia." Aku mulai bosan dengan topik pembicaraan kami ini. Riski juga melajukan mobilnya lama sekali. Mungkin dia mau berlama-lamaan sama ku. Eh kumat GR nya. Apa sih aku ini, Riski kan saudara kembar sahabat ku. " oh iya, kemaren-kemaren kamu kok tahu aku sama tristan di rumah ku, dan datang lagi. Ngefans ya." Aku geli dengan pertanyaan ku tadi.

Riski menertawakan pertanyaan ku tadi "is, gimana sih kan aku saudara kembar nya nina."
“pasti aku tahu dari nina lah”
"maaf lupa. Namanya juga aku sering lupa"
Didalam mobil kami asyik bercerita hingga kami tiba di depan rumah Tristan.

**********

"tristan-tristan...." Teriak ku dari pagar rumah nya.
"uhs, pelan-pelan aja malu tahu di lihati tetangga." bisik riski pada ku.
"kan tetangga tristan tetangga aku juga. Lupa ya amnesia." Kata  ku pada riski.
"terserah..."

"apaan sih lisa. Teriak-teriak di rumah orang. Ini bukan hutan tahu." tristan nyerocos setelah ke luar dari rumah nya itu.
"dari tadi di panggilin ga keluar-keluar."
"ada pa, ganggu aja pun.."
"kasih masuk dulu lah," riki menyambung.
" masuk lah. kalau mau di luar ya di luar aja," Tristan kumat gilanya. Marah kali di ganggu, ga minta ijin datang. memangnya kalau ganggu orang mesti ijin, hehhee.

aku langsung menuju topik, tanpa berbasa-basi "mau tanya sebelum nina kecelakaan kamu sempat lihat dia kan di sekitar rumah kita"
"iya, kenapa?"
"bisa, ceritaain sama kita" Riski menyambung.
"gini, kemaren itu, aku lihat nina habis keluar dari toko di depan sana,sebelum terjadi kecelakaan. Aku tumben aja kenapa si nina keliaran malam-malam di sini. aku kira dia baru pulang dari rumah kamu lisa, makanya aku tanya dia ada nggak ketemu sama kamu." Tristan menjelaskan.
"Tapi biasanya kalau nina mau dating kerumah ku pasti dia kasih tahu aku dulu. Aku nggak ada jumpa sama dia. Kalau pun ada pasti ibu ngasih tahu kalau nina emang datang waktu aku tidur,"

"kita harus nyelidiki siapa pengirim paket-paket itu ke kamu lisa." Riski memberi semangat pada ku, aku senang kalau dia sudah berbicara seakan-akan dia itu nina. Aduh, gimana nih kalau aku terus dekat dengan riski berarti aku ga bisa melupakan nina. Gawat.
"ya udah, besok kan minggu, kita selidiki aja", kata ku pada mereka.
uda hampir setengah bulan tidak ada paket yang datang.

***********

"malam ini, dingin sekali. memejam kan mata susah bener. akh dengerin radio aja lah." ini....ini kan lagu yang aku dengar di mobil riski. Jadi ingat riski lagi nii. Kira-kira lagi apa ya dia. Aku terus memikirkannya hingga terlelap tidur dan berharap memimpikannya.

Belum sempat membuka mata, terdengar sesorang mengetuk pintu kamar.
"sayang, bangun ada teman kamu di bawah  tuh" kata ibu di balik pintu. "apa? iya bu tunggu bentar". Pasti itu riski sama tristan , aduh gimana nii masih bau lagi. mandi dulu akh.
Maaf ya kalau kalian berdua nunggu lama.

Selesai mandi aku langsung menghampirin mereka di ruang tamu.
"o kalian, pagi bener datangnya. uda kangen ya sama aku. Maaf sebelumnya kalau udah lama nunggu" aku datang dari belakang tepatnya dari kamar ku. "is, nii anak Gr nya besar bener" Cerocos tristan.
Nii anak pagi-pagi udah cari berantam aja. "lama ya lisa" Cerocos riski lagi "lama tahu nunggu nya"..
"maaf deh. mau minum apa? tanya ku pada mereka berdua.
"ga usah repot-repot lisa, langsung ke topik aja" Kata riski tiba-tiba. Bagus deh kalau gitu, ga habis air di rumah ku.

"kita, tunggu samapi sore disini dan kita lihat siapa yang ngirim" Kata riski pada ku.
"terserah, aja. Yang capek kan kalian bukan aku." Kata ku pada nya.
"biar lebih abdol kita tutup aja pintunya, biar ga curiga, kan bisanya paket dikirim waktu pintu rumah ditutup. Kita kan bisa lihat dari kaca jendela" kata tristan. Tumben banget nii anak kumat pintar nya.


Bersambung....

Review ala-ala Kim Ji Young Born 1982

Apa kabar kalian semua? Ku harap kalian baik-baik saja. Selamat menjalani hari ini dan hari-hari selanjutnya dengan kegembiraan :'...