Tertawa
bareng riska membuat hatiku semakin cerah. Tidak ada lagi awan mendung yang
selalu menghujani hati ku. Aku menjalani hari-hari ku seperti biasanya.
"ris,
uda setahun ya Felix ninggalin kita. Besok ke makamnya ya." Ajak ku pada
riska.
"besok?"
riska berpikir sejenak. "kayaknya nggak bisa, aku besok banyak
acara." kata riska.
"yah,
nggak bisa ya. Ya udah aku besok pergi sendiri aja." Kata ku.
"maaf
ya sunny emang nggak bisa. kenapa kamu nggak pergi bareng Dicky aja."
jawab riska.
"oh
iya-ya" kata ku.
"kamu
sok sibuk sih riska?" Kata ku.
"bukan
gitu, besok aku ada acara keluarga, sunny. Bukannya aku nggak mau nemani kamu.
Aku malah mau banget." Riska mencoba menjelas kan pada ku alasannya.
"iya.
aku ngerti kok."
"dicky
mana ya kok dia tumben nggak kesini" Tanya riska.
"mana
aku tahu, mungkin dia lagi banyak tugas kali." jelas ku
"kamu
cari sana?" kata riska.
Sebelum
nya perkenalkan dicky pacar ku. Dicky bukan pengganti Felix. Felix tak kan
terganti sampai kapan ku. Aku menyayangi dicky sama seperti Aku
menyayangi Felix. Aku tidak ingin kehilangan dicky. Aku tidak ingin kehilangan
orang yang aku sayang untuk kedua kali nya.
"bentar
ya, riska. Aku nyari dicky dulu" Kata ku pada riska meninggalkannya dengan
sekotak makanan di hadapannya.
"tapi
kamu jangan makan dulu ya. Tunggu aku." kata ku
"yaudah
sana" kata riska.
Dari
kejahuan aku melihat dicky sedang duduk sendirian. Aku segera menghampirinya.
"kok sendiri?" Tanya ku penasaran.
"aku
lagi mikirin kamu nii," kata nya tersenyum pada ku.
"ah
masa" kata ku lagi."oh iya, kamu mau nggak nemani aku besok?"
ajakku padanya.
"kemana?"
"kemakam
Felix. Mau ya?" bujuk ku.
"ya
udah, besok kita kesana." Katanya lagi.
"makasih
:)" kata ku tersenyum.
"kamu
mau ini," dia menawarkan sekotak coklat pada ku."kita makan bareng
aja nii coklat" Kata ku.
Kami
menikmati coklat itu bersama.
Keesokan
harinya.
"Ris,
Hari ini kamu beneran nggak mau ikut ke makam Felix?" tanya ku membujuk
nya lagi.
"pengen,
tapi aku nggak bisa." katanya lagi.
"ya
udah, nggak apa-apa" kata ku.
"Ris,
aku senang deh punya kalian berdua." kata ku.
"siapa?
aku ama dicky ya?" tanya nya.
"iya,
kalian" kata ku mempertegas. " jangan pernah tinggalin aku ya"
kata ku pada riska.
"BEST
FRIEND FOREVER" Aku memberikan tangan kelingking ku pada riska. Dia
membalasnya tanda setuju.
Kami
tertawa bersama.
**********
"sunny?" Seseorang memanggil ku.
"dicky
tuh?" Kata riska pada ku.
"ntar
pulang sekolah jadikan?" tanya nya pada ku.
"Iya"
aku menganggukkan kepala ku pertanda iya.
Dicky
memang tidak dekat dengan Felix. Tapi dicky pernah kenal dengan Felix. Mereka
sempat berteman sebelum Felix menghilang dulu.
Di
Parkiran sekolah..
"dicky,
kamu kemana aja?" tanya ku yang sudah lama menunggu nya.
"maaf
ya. kamu jangan marah ya." bujuk nya.
"nggak,
itu apa?" tanya ku.
"ini,
tadi aku beli disana buat Felix." kata nya sembari menunjukkan serangkai
bunga indah dan wangi.
"bagus
banget" Kata ku.
"yang
ini buat kamu."
"makasih"
aku tersenyum padanya.
setiba
di pemakamam umum tempat Felix dimakam kan.
Aku
dan dicky saling berpandangan.
aku
berbicara dengan diri ku sendiri "hai, Felix. Apa kabar?" Sapa ku
dalam hati.
“Aku
ada lagu nii buat kamu, dengar ya” kata ku dalam hati.
Berjanjilah wahai sahabat ku.
Bila kau tinggalkan ku tetap lah
tersenyum.
Meski hati sedih dan menangis
Ku ingin kau tetap tetap tabah
menghadapinya
Bila kau harus pergi meninggalkan
diriku
Jangan lupa kan ku
Semoga dirimu disana
Kan baik-baik saja
Untuk selamnya
Disini aku kan selalu
Rindukan dirimu
Wahai sahabat ku.
Selesai menyanyikan lagu itu.
Tiba-tiba
Dicky mengeluarkan suara." Felix, kami berdua datang untuk melihat mu.
Felix kami membawa serangkai bunga ini buat mu. Semoga kamu senang ya. Kamu
tahu nggak, sunny menceritakan segalanya tentang mu. katanya kamu sahabat
terbaiknya. Felix, makasih ya karena kamu udah membuat sunny bisa sekuat ini. Makasih juga udah
memberikannya semangat menjalani kehidupannya."
Aku
terus memandangi Dicky. Hati ku begitu tenang dan damai saat itu. Aku
menggenggam tangan kanan nya. "Dicky" Aku tersenyum Padanya.
"Felix,Kamu
memang sahabat terbaik ku. Kamu adalah SAHABAT PEMBERI HIDUP KU" Kata ku.
Semenjak
saat itu aku selalu bersama dengan dicky dan riska. Aku selalu berada dengan
orang-orang yang menyayangi ku dan orang-orang yang ku sayangi. Hidup ku
berjalan dengan penuh kebahagiaan.
Aku
tidak pernah memikirkan felix lagi, bagiku itu hanya sebuah kenangan yang nggak
perlu di ingat-ingat. Aku sudah menemukan hal yang baru dan harus menjalaninya
dengan penuh semangat.
Sayangilah
sahabat-sahabat mu, karena Persahabatan itu bukan sebuah permainan untuk
dimainkan. Itu j bukan sebuah kata untuk dikatakan. Itu bukan dimulai
bulan maret berakhir bulan mei. Persahabatn itu adalah besok,kemarin, hari ini
dan setiap hari.
Kenangan
indah masa lalu itu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.
Sahabat
terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa
mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan
telah bercakap-cakap lama dengannya.
THE END